Saat ini kita mesti melakukan pemetaan potensi energi apa saja yang kita miliki, sehinggi kita punya arah, dengan mengerakannya melalui skala prioritas jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Energy sejak 1899 didukung oleh minyak dan sejak 1976 didukung oleh gas ketika epiji sudah keluar dan kemudian batu bara, per hari ini, energy kita dukung oleh minyak, batu bara, gas sebesar 95 % . Namun minyak hanya, 0,3 cadangan minyak cadangan dunia, gas 1,7 persen cadangan dunia, kita tidak terkaya untuk minyak dan gas. Tapi kita mesti sadari bahwa cadangan energy panas bumi dunia 40 % ada di Indonesia.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri ESDM Rubi Rubiandini pada memberikan sambutan pada acara Well Testing Sumur Muaro Labuh-A1 PT. Supreme Energy dan Pencangan Penanaman Pohon 1 Miliar Pohon di Kabupaten Solok Selatan, Kamis,( 13/12) kemarin. Hadir dalam kesempatan tersebut Kadis ESDM Ir. Marzuki Mahdi, Bupati Muzni Zakaria, Pimpinan PT.SEML Tryharyo Indrawan Soesilo dan anggota manajemen.
Lebih jauh Wamen menyampaikan, pesisir Sumatera terus ke pesisir pulau Jawa, terus pesisir Sulawesi hingga Filipina dan Jepang itu merupakan pusat-pusat panas bumi dunia. Kita patut menyukuri rahmad Allah, pesisir selatan diberikan panas bumi, emas, biji dan tembaga, pesisir Utara diberi minyak, dan gas, kemudian di Timur Papua ada tembaga, emas dan di Barat Papua ada minyak dan gas.
Tidak pernah yang ada panas bumi ada minyaknya, tidak pernah yang ada minyak ada panas bumi. Tuhan tidak menempatkan sesuatu rezki ditempat yang sama, namun disebar dimuka bumi agar kita semua untuk saling bertukar dan berdagang sesuai dengan syariat Islam.
Pada tahun 1960-1980 70 % pendapatan negara berasal dari minyak, dan gas. Karena itu dulu pembangunan SD Inpres, gaji dan pembangunan dan lain-lain saat itu biaya berasal dari minyak. Tapi kondisi hari ini pendapatan APBN Indonesia sudah terbalik 75 persen berasal dari industri yang lain, hanya 25 persen dari minyak, gas dan batubara. Artinya pembangunan sektorl riil yang lain sudah berkembang dengan baik.
Dahulu ada Aceh, Riau, Kalimantan memberikan sumbangan kontribusi yang besar dalam pembangunan di Indonesia, kini sudah saatnya Solok Selatan turut menyumbang. Hal ini terjadi dari produksi enegry panas bumi pada tahun 2016 nanti yang diharapkan mampu menyumbang 220 MW. Hari ini produksi enegry listrik Indonesia 40.000 MW, jika ditambah 220 MW berarti ada 2 persen, ini lumayan.
Jika ini didukung dengan sepenuh hati oleh masyarakat dan semua pihak yang ada di Solok Selatan ini menunjukan semangat kebersamaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke, ungkapnya.
Rubi Rubiandini juga menyampaikan, dalam kegiatan memajukan produktifitas energy panas bumi di Solok Selatan, dapat melakukan berbagai kerjasama, baik dalam menjaga kelestarian alam, menjaga kelangsungan produktifitas dengan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan, baik untuk tukang las, bubut, dalam menciptakan kader dan SDM yang lebih baik nantinya untuk kelangsungan dan kesinambungan produktifitas PT SEML di Solok Selatan ini.
Kita mesti bersama-sama dalam upaya melestarikan alam, disekitar panas bumi ini agar produktifitas panas bumi berjalan baik. Hutan mesti tetap subur, tidak boleh ada penebangan liar, kapasita air mesti terjaga. Hutan adalah penyangga utama dalam menjaga kebutuah air bagi produktifitas panas bumi untuk membetuk uap sebagai sumber energy dalam memanfaatkan panas bumi. Karena itu kita perlu mendukung Gerakan Pencangan Penanaman 1 Miliar Pohon di Solok Selatan sebagaimana yang digagas oleh Bupati dan masyarakat di daerah ini, ujarnya.
Bupati Muzni Zakaria dalam kesempatan menyampaikan, saat ini kita telah memprogram penanaman 1000 pohon di lokasi geotermal PT SEML ini. Hal ini sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dalam mendukung keberadaan produktifitas energy panas bumi di negeri seribu rumah gadang ini.
Keberadaan PT SEML ini akan menjadi kekuatan baru dalam memajukan pertumbuhan perekonomian Sumatera Barat, apalagi di Kabupaten Solok Selatan ini. Jika ada hal-hal yang menjadi problema ditengah-tengah masyarakat mari kita bicarakan baik-baik. Rahmat Allah yang diberikan kepada Solok Selatan ini mesti kita jaga, kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan kesejahteraan rakyat Indonesia, termasuk yang ada di daerah ini, harapnya. (*)