Rista Rama Dhany - detikfinance- Sabtu, 28/11/2015 15:40 WIB
Jakarta -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, Sumatera Barat. Proyek yang dimulai sejak kegiatan survey di tahun 2008, saat ini telah merampungkan pengeboran 8 sumur dengan temuan cadangan terbukti sekitar 80MW.
Total investasi yang dikeluarkan sudah mencapai US$ 130 juta. Pihak pengembang, PT Supreme Energy Muara Laboh, saat ini telah mengajukan renegosiasi harga jual kepada PLN karena cadangan terbukti hanya mencapai 80MW dari perkiraan awal sebesar 220MW.
Supramu Sentosa, CEO PT Supreme Energy menyampaikan bahwa proses negosiasi masih terus berlangsung denga PT PLN. Menaggapi hal itu, Sudirman Said meminta PLN mempercepat proses negosiasi dengan pihak pengembang bukan saja terkait PLTP Muara Laboh, namun juga beberapa pembangkit lain dengan memperhatikan kondisi dan perkembangan terkini.
Percepatan negosiasi ini diyakini akan menggairahkan iklim investasi panas bumi. Apalagi, panas bumi akan menjadi andalan dalam membangun energi baru terbarukan.
"Kita memiliki potensi besar geothermal, bahkan para ahli kita mengatakan 40 % sumber geothermal dunia ada di Indonesia. Kalau tidak ada breaktrough dalam menyelesaikan proyek-proyek geothermal yang ada, maka investor yang bonafide tidak akan tertarik untuk masuk," ujar Sudirman dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/11/2015)
Terkait PLTP Muara laboh beberapa pihak menilai proses negosiasi sudah cukup lama tertunda keputusannya. Investasi berupa pembangunan infrastruktur seperti pembukaan jalan akses Muara Laboh akan jadi pemicu bagi proyek proyek geothermal yang lain, jika proses negosiasi dapat segera tuntas. (hns/hns)