PADANG AGRO. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, negosiasi penyesuaian tarif antara pemerintah dengan pihak Supreme Energy secepatnya akan selesai dan disepakati.
"Penyesuaian harga ini mudah-mudahan bisa segera diselesaikan, perusahaan dan pihaknya sedang membicarakan ini dengan Perusahaan Listrik Nasional (PLN)," kata Sudirman Said saat melakukan kunjungan ke lokasi pengeboran PLTP Supreme Energy Muara Laboh di Padang Aro, Solok Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (28/11).
Dia mengatakan penyesuaian tarif ini sudah pasti masih sesuai dengan peraturan pemerintah sehingga tidak akan melanggar aturan apapun.
Menurut dia pengelolaan proyek oleh Supreme sudah bagus seperti pengelolaan proyek dan sumber daya manusianya, hanya saja memang butuh perbaikan beberapa item seperti penyesuaian tarif.
"Proyek geothermal Solok selatan bisa jadi percontohan bagi perusahan PLTP lainnya tetapi memang masih butuh justment tarif oleh pemerintah," katanya.
CEO Supreme Energy Supramu Santoso mengatakan, pihaknya siap menghasilkan listrik dengan kapasitas 80 megawatt di Solok Selatan.
"Saat ini kita sudah memiliki potensi maksimal 80 megawatt untuk dikembangkan tetapi memang butuh penyesuaian harga dari pemerintah," katanya.
Sementara itu Field Senior Representatif Supreme Energy Muaralabuh Yulnofrins Napilus berharap penyesuaian tarif ini bisa selesai dalam waktu dekat sehingga proyek panas bumi segera bisa dilanjutkan.
"Jika penyesuaian tarif bisa selesai dalam waktu cepat maka September 2016 kelanjutan proyek geothermal sudah bisa dilanjutkan dan 2019 sudah bisa disuplai kepada PLN," katanya.
Dia menjelaskan secara ekonomis penyesuaian tarif ini memang dibutuhkan supaya kelanjutan projek ini bisa jalan terus.
"Jika kelanjutan geothermal ini bisa lanjut ini akan membuat investor tertarik lagi dan tidak takut memberikan dananya karena dari 30 WKP baru Supreme Energy yang sudah melakukan eksplorasi," katanya.