Padang Ekspres • Sabtu, 15/12/2012 12:38 WIB • NENENGSIH •
Solsel, Padek—Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rubi Rubiandini dan beberapa pejabat Kementrian ESDM berkunjung ke lokasi pemboran eksplorasi panas bumi milik PT Supreme Energy Muaralaboh (PT SEML) di wilayah kerja Liki Pinangawan, Solok Selatan, Kamis (13/12).
Kunjungan bertujuan melihat langsung perkembangan proyek panas bumi PT SEML yang sedang melakukan well testing ML-A1 atau uji sumur eksplorasi pertama.
Kegiatan well testing bertujuan mengukur potensi dari sumur tersebut. Kemudian, mengetahui karakteristik fluida reservoir. Data-data inilah yang diperlukan menentukan nilai ekonomis dan kapasitas dari sumur ML-A1. Setelah sumur eksplorasi pertama, pemboran selanjutnya penanjakan sumur eksplorsi ke-2 yang rencananya akan dilakukan 15 Desember nanti. Apabila berhasil, maka akan menghasilkan energi listrik 220MW.
Wamen ESDM mengungkapkan proyek panas bumi PT SEML di Solsel merupakan pembangunan kembali industri panas bumi yang sudah 20 tahun tidak bergerak. Di Solsel juga merupakan uap pertama yang mulai ke luar setelah undang-undang panas bumi ada. “Jadi dimulai di Solsel akan menjadi sejarah kebangkitan panas bumi Indonesia. Karena setelah ini industri panas bumi akan segera kembali bangun dan kemudian hidup,” ujarnya.
Adanya energi panas bumi, tambah wamen, akan membawa Indonesia tidak hanya bergantung dari minyak, gas, atau batubara, tapi juga dari energi terbarukan seperti air, mikro hidro, mini hidro, angin, matahari, dan termasuk panas bumi yang paling diharapkan memiliki kemampuan besar menghasilkan listrik. “Itu yang kita senang sekali, karena ini tidak hanya penting bagi solsel, sumatera, tapi bagi indonesia,” katanya.
Rubi Rubiandini juga mengingatkan, dalam kegiatan memajukan produktivitas energi panas bumi di Solok Selatan, perlu dilakukan berbagai kerja sama, dalam menjaga kelestarian alam dan kelangsungan produktivitas, seperti mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan. Disiapkan untuk tukang las, bubut, dalam menciptakan kader dan SDM yang lebih baik nantinya untuk kelangsungan dan kesinambungan produktivitas PT SEML di Solok Selatan.
”Kita mesti bersama-sama melestarikan alam di sekitar panas bumi ini, agar produktivitas panas bumi berjalan baik. Hutan mesti tetap subur, tidak boleh ada penebangan liar, dan kapasitas air mesti terjaga. Hutan penyangga utama dalam menjaga kebutuha air bagi produktivitas panas bumi, untuk membetuk uap sebagai sumber energi dalam memanfaatkan panas bumi,” jelasnya.
Executive Managing Officer Supreme Energy Triharyo Indrawan Soesilo mengatakan pembangunan sumur eksplorasi dimaksudkan untuk mengukur potensi tenaga panas bumi di wilayah tersebut yang nantinya diharapkan akan memiliki kapasitas sebesar 220MW.
”Rata-rata, satu sumur bisa menghasilkan 7MW sampai 8MW. Tapi pengukuran sumur ini hasilnya baru bisa diketahui beberapa hari ke depan,” katanya.
Tahap eksploitasi, lanjut dia, menghabiskan dana investasi sebesar 40 persen dari total investasi Rp 7 triliun. Perseroan setidaknya harus menyiapkan kas sebesar US$100 juta untuk mendanai proses eksploitasi tersebut.
“Pembangunan sumur memerlukan US$6 juta hingga US$8 juta. Untuk meminimalisir resiko dan lebih ekonomis, kita upayakan melakukan sedikit pengeboran,” katanya.
Kata dia, ML-A1 dan ML-B1 adalah rangkaian dari pemboran 4-6 sumur eksplorasi untuk mbuktikan adanya sumber panas bumi yang cukup untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (pltp) sebesar 2x110 MW. Jangka waktu diperlukan untuk pemboran eksplorasi tersebut berkisar antara 6 hingga 9 bulan. Proyek PLTP Liki Pinangawan Muaralabuh merupakan proyek nasional dan termasuk dalam program pecepatan pembangunan listrik 10.000 MW tahap II.
Acara kunjungan diakhiri penanaman pohon trambesi secara simbolis oleh wamen. “Energi panas bumi sangat memerlukan hutan agar pasokan air di dalam tanah tetap terjaga,” imbuh Tri Haryo.
Bupati Solsel Muzni Zakaria mengatakan bahwa solsel bangga sangat mendukung adanya proyek panas bumi ini. Sebagai daerah baru Bupati Muzni Zakaria juga mengharapkan agar PT. SEML ikut serta membangun jalan, tidak hanya mengaspal jalan yang dipakai PT. SEML. Begitupula penggunaan areal GOR yang dipinjamkan kepada PT. SEML. ”Kapan dikabulkan ya terserah, kita juga paham bahwa ini baru awal,” ujar Muzni.
Menurutnya, SEML akan menjadi kekuatan baru dalam memajukan pertumbuhan perekonomian Sumbar, khususnya Solok Selatan. “Jika ada hal-hal yang menjadi problema di tengah-tengah masyarakat, mari kita bicarakan baik-baik. Rahmat Allah yang diberikan kepada Solok Selatan ini mesti kita jaga, kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan kesejahteraan rakyat Indonesia, termasuk yang ada di daerah ini,” ungkapnya. (*)
[ Red/Administrator ]