header
Publication

Solsel Daerah Kebangkitan Panas Bumi, Wamen Kunjungi Pemboran Panas Bumi

Feb, 5 2013
By: Admin
In: Media Coverage
header

Padang Ekspres • Sabtu, 15/12/2012 12:38 WIB • NENENGSIH •

 

Solsel, Padek—Wakil Men­teri Ener­gi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rubi Rubiandini dan bebe­ra­pa pejabat Ke­men­trian ESDM ber­kun­jung ke lo­kasi pemboran eks­plo­rasi pa­nas bumi milik PT Supre­me Energy Muaralaboh (PT SEML) di wilayah kerja Liki Pinangawan, Solok Selatan, Kamis (13/12).

Kunjungan bertujuan meli­hat langsung perkem­bangan proyek panas bumi PT SEML yang sedang melakukan well testing ML-A1 atau uji sumur eksplorasi pertama.

Kegiatan well testing ber­tu­juan me­ngukur potensi dari su­mur terse­but. Ke­mudian, me­ngetahui karak­te­ristik flui­da reservoir. Data-data inilah yang diperlukan menentukan ni­­lai ekonomis dan kapasitas dari su­mur ML-A1. Setelah su­mur eks­plo­rasi pertama, pem­boran selan­jutnya penan­jakan su­mur eksplorsi ke-2 yang ren­ca­nanya akan dilakukan 15 De­­sember nanti. Apabila ber­hasil, ma­­ka akan menghasilkan ener­­gi listrik 220MW.

Wamen ESDM me­ng­ung­kap­kan pro­yek panas bumi PT SEML di Sol­sel merupakan pem­bangunan kem­bali in­dus­tri panas bumi yang su­dah 20 tahun tidak bergerak. Di Sol­sel juga merupakan uap pertama yang mulai ke luar setelah undang-un­dang panas bumi ada. “Jadi dimu­lai di Solsel akan menjadi sejarah kebang­ki­tan panas bumi Indonesia. Ka­rena setelah ini industri pa­nas bumi akan segera kem­bali bangun dan kemu­dian hidup,” ujarnya.

Adanya energi panas bumi, tam­bah wamen, akan mem­bawa Indonesia tidak hanya bergantung dari mi­nyak, gas, atau batubara, tapi juga dari energi terbarukan seperti air, mi­­kro hidro, mini hidro, angin, ma­ta­hari, dan termasuk panas bumi yang paling diharapkan memiliki ke­mampuan besar menghasilkan lis­trik. “Itu yang kita senang sekali, ka­rena ini tidak hanya penting bagi sol­sel, sumatera, tapi bagi indo­nesia,” katanya.

 

Rubi Rubiandini juga me­ngi­­ngatkan, dalam kegiatan me­­majukan pro­duktivitas ener­­gi panas bumi di So­lok Se­la­tan, perlu dilakukan ber­ba­gai ker­ja sama, dalam menjaga ke­les­­tarian alam dan kelang­su­ngan pro­duktivitas, seperti men­dirikan Se­kolah Me­ne­ngah Kejuruan. Di­siap­kan un­tuk tukang las, bubut, dalam men­ciptakan kader dan SDM yang le­bih baik nantinya untuk ke­­lang­su­ngan dan kesi­nam­bu­ngan pro­duk­tivitas PT SEML di Solok Selatan.

”Kita mesti bersama-sama me­lestarikan alam di sekitar pa­nas bumi ini, agar pro­dukti­vitas panas bumi ber­ja­lan baik. Hutan mesti tetap su­bur, tidak bo­leh ada penebangan liar, dan ka­pasitas air mesti terjaga. Hu­­tan penyangga utama da­lam men­jaga kebutuha air bagi pro­­duktivitas pa­nas bumi, un­tuk membetuk uap se­bagai sum­ber energi dalam me­man­faatkan panas bumi,” jelasnya.

Executive Managing Officer Supreme Energy Triharyo In­drawan Soesilo mengatakan pem­bangunan su­mur eks­plo­rasi dimaksudkan un­tuk me­ngu­kur potensi tenaga panas bu­­mi di wilayah tersebut yang nan­ti­n­ya diharapkan akan memiliki ka­pasitas sebesar 220MW.

”Rata-rata, satu sumur bisa meng­­hasilkan 7MW sampai 8MW. Tapi pengukuran su­mur ini hasilnya baru bisa di­ke­tahui beberapa hari ke de­pan,” katanya.

Tahap eksploitasi, lanjut dia, meng­habiskan dana inves­ta­si sebe­sar 40 persen dari total investasi Rp 7 triliun. Per­se­r­oan setidaknya harus me­nyiap­kan kas sebesar US$100 juta untuk mendanai proses eks­ploitasi tersebut.

“Pembangunan sumur me­me­r­lukan US$6 juta hingga US$8 juta. Un­tuk me­mini­ma­lisir resiko dan le­bih ekonomis, kita upayakan mela­kukan sedi­kit pengeboran,” katanya.

Kata dia, ML-A1 dan ML-B1 adalah rangkaian dari pem­bo­ran 4-6 sumur eks­plorasi un­tuk mbuktikan adanya sum­ber panas bumi yang cukup un­tuk mem­bangun pem­bang­kit listrik tenaga pa­nas bum­i (pltp) se­besar 2x110 MW. Jang­­ka waktu di­perlukan un­tuk pem­boran eks­plorasi ter­­se­but berkisar antara 6 hingga 9 bu­lan. Proyek PLTP Liki Pi­na­ngawan Mua­ralabuh me­ru­pa­kan proyek na­sional dan ter­masuk da­lam program pece­patan pem­bangunan lis­­trik 10.000 MW tahap II.

Acara kunjungan diakhiri pe­nanaman pohon trambesi se­cara simbolis oleh wamen. “Energi panas bumi sangat me­merlukan hutan agar pas­o­kan air di dalam tanah tetap ter­jaga,” imbuh Tri Haryo.

Bupati Solsel Muzni Za­karia me­ngatakan bahwa solsel bang­­ga sangat men­dukung ada­­­nya proyek panas bu­mi ini. Se­­bagai daerah baru Bupati Muz­­ni Zakaria juga meng­ha­rapkan agar PT. SEML ikut ser­ta mem­ba­ngun jalan, tidak ha­nya mengaspal ja­lan yang di­­pa­kai PT. SEML. Begi­tu­pula peng­gunaan areal GOR yang di­­­pinjam­kan kepada PT. SEML. ”Ka­pan dika­bulkan ya ter­serah, kita juga pa­ham bah­wa ini baru awal,” ujar Muz­ni.

Menurutnya, SEML akan men­­jadi kekuatan baru dalam m­e­­maju­kan pertumbuhan per­­­ekono­mian Sum­bar, khu­susnya Solok Selatan. “Jika ada hal-hal yang menjadi pro­blema di tengah-tengah mas­yarakat, ma­ri kita bicarakan baik-baik.  Rah­mat Allah yang diberikan ke­pada So­lok Selatan ini mesti kita jaga, kita man­f­aatkan se­baik-baiknya untuk ke­­pen­ti­ngan kesejahteraan rak­yat In­do­nesia, termasuk yang ada di dae­rah ini,” ungkapnya. (*)

[ Red/Administrator ]