Penulis : Evy Rachmawati | Senin, 12 November 2012 | 18:15 WIB
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO Ilustrasi: Sumber energi panas bumi (geothermal).
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sepakat membeli tenaga listrik dari energi panas bumi kepada pihak PT Supreme Energy Rantau Dedap.
Pasokan listrik itu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap berkapasitas 2 x 110 megawatt yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan, dan akan beroperasi secara komersial tahun 2017.
Penandatanganan PPA PLTU Rantau Dedap ini dilakukan Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dengan Direktur Utama PT Supreme Energy Rantau Dedap, Supramu Santoso. Acara itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.
PT Supreme Energy Rantau Dedap adalah konsorsium perusahaan beranggotakan PT Supreme Energy, GDF Suez, dan Marubeni Corporation. Konsorsium itu akan membangun PLTP Rantau Dedap berkapasitas 2 x 110 MW di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Nur Pamudji menyatakan, hal ini merupakan bagian dari upaya untuk terus meningkatkan kapasitas suplai energi listrik di Pulau Sumatera sekaligus meningkatkan rasio bauran energi lewat pembangunan pembangkit energi baru dan terbarukan
Proyek listrik swasta PLTP Rantau Dedap 2x110 MW merupakan proyek yang masuk dalam daftar proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap dua.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 tentang penugasan ke PLN untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan, batubara, dan gas, dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2010 jo nomor 1 tahun 2012 tentang daftar proyek-proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan, batubara dan gas serta transmisi terkait.
PLTP Rantau Dedap 2x110 MW ini akan dapat menghasilkan 1.734,5 GWh per tahun. Unit 1 direncanakan beroperasi komersial (Commercial Operation Date/COD) pada Januari 2017 dan beroperasi penuh (Unit 1 dan 2) Maret 2017.