Indopos, 23 Juli 2012
Jakarta- Pemerintah mengajak seluruh kalangan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk menopang perekonomian rakyat.
”Indonesia memang memiliki sumber-sumber energi fosil, tetapi jumlah total cadangannya tidak melimpah dibandingkan dengan negara-negara lain. Sehingga kebutuhan energi terutama minyak bumi untuk pembangunan nasional dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, sehingga Pemerintah terpaksa harus mengimpornya dari negara-negara lain untuk mencukupi kebutuhan tersebut,” ujar Susyanto , Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian ESDM, saat perhelatan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Conex 2012 di Jakarta International Convention Centre (JICC), Selasa (17/7/2012).
Selain mulai menipisnya pasokan energi fosil dengan besarnya kebutuhan energi yang diperlukan, pemakaian energi fosil ditenggarai telah menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
Sebenarnya Indonesia memiliki potensi dan cadangan Energi Terbarukan yang besar, seperti tenaga matahari, panas bumi, dan air termasuk lautan. Oleh karena itu, sumber-sumber energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik.
“Disamping itu Indonesia juga berpotensi menjadi salah satu produsen Energi Nabati (Bioenergy) terbesar di dunia berkat tersedianya lahan yang cukup luas dan jenis-jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak nabati,” jelasnya.
Mendukung pengembangan energy terbarukan, pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 05 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) telah menetapkan target pemanfaatan Energi Bersih dan Terbarukan (EBT) sebesar 17% dari total Bauran Energi Nasional (BEN) pada tahun 2025.
Target ini nantinya akan diperbaharui melalui penetapan Kebijakan Energi Nasional ( KEN) yang telah disiapkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) dengan jumlah target pemanfaatan EBT ditetapkan sebesar 25% dari jumlah BEN di tahun 2025.